Pohon kakao yang ditanam diupayakan untuk tidak melebihi empat meter.

Umur pohon kakao tercatat bisa mencapai 200 tahun, tetapi umur ekonominya hanya bertahan sampai usia 30 tahun. Masa produksi pohon kakao hanya 25 tahun

Umur varietas kakao yang modern lebih singkat dan tanah di sekitar pohon kakao akan berkurang unsur haranya berkurang setelah 20 - 25 tahun jika tidak dipelihara melalui pengelolaan tanah yang baik serta menanam pohon pelindung di antara pohon kakao. Produktivitas pohon kakao di Indonesia umumnya selama 15 tahun.

Gambar : Bagian Tanaman Kakao

Gambar : Bagian Tanaman Kakao

Sistem akar pohon kakao yang dewasa terdiri dari akar tunggang yang bisa mencapai kedalaman dua meter dan akar samping yang memenuhi 20 cm lapisan atas tanah. Akar ini melebar hingga5–6 meter dan membentuk lapisan tebal di permukaan tanah

Bunga pohon kakao

tumbuh berkelompok, langsung dari batang (cauliflory). Bunga akan tumbuh dari cabang pada saat pohon berumur dua atau tiga tahun. Artinya bunga tumbuh dan berkembang dari bekas ketiak daun pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut semakin lama semakin membesar dan menebal atau biasa disebut dengan bantalan bunga (cushioll). Bunganya kecil dengan diameter antara 1–2 cm yang dibuahi oleh serangga Forcipomyia, berukuran antara 1–4 mm yang tergolong dalam keluarga lalat.

Gambar : Bunga Kakao

Gambar : Bunga Kakao


Gambar : Buah kakao
berbentuk bulat lonjong berjenis kacang-kacangan (pod), panjangnya 15–30 cm, lebar 8–10 cm dan beratnya sekitar 500 g pada buah yang matang.

Gambar : Buah kakao berbentuk bulat lonjong berjenis kacang-kacangan (pod), panjangnya 15–30 cm, lebar 8–10 cm dan beratnya sekitar 500 g pada buah yang matang.

Pohon kakao memerlukan lingkungan yang sejuk, gelap, dan lembap untuk hidup. Kakao berkembang biak pada tetumbuhan yang membusuk. Hanya 1–5% dari bunga yang berhasil dibuahi. Pohon kakao mempunyai mekanisme menjarangkan sendiri untuk menjarangkan jumlah buah, di mana buah yang muda (cherelles) berhenti untuk tumbuh, berubah warna menjadi hitam dan layu, tetapi tidak jatuh dari pohon. Buah yang lainnya memerlukan lima sampai enam bulan untuk menjadi matang.


Setiap biji mengandung sejumlah besar lemak (sekitar 40 –60%) tergantung jenis genetis di mana lemak tersebut diambil sarinya untuk dijadikan jenis mentega. Unsurnya yang paling aktif adalah theobromine, yaitu sejenis unsur yang menyerupai kafein. Setelah difermentasi, biji kakao dapat diproses untuk menjadi jenis mentega atau tepung. Diperlukan sekitar 400 biji untuk menghasilkan sekitar 0,5 kg cokelat.

Gambar : Biji Kakao
Setiap buah mengandung 20 sampai 60 biji, yang menempel pada daging dari buah.

Gambar : Biji Kakao Setiap buah mengandung 20 sampai 60 biji, yang menempel pada daging dari buah.

Pohon kakao menyukai tanah yang kaya zat organik dan nutrisi. Nutrisi yang merupakan sumber makanan yang penting bagi pohon kakao bisa ditemukan pada daun yang sudah membusuk di tanah hutan tropis. Nutrisi yang terdapat dalam tanah hutan tropis berasal dari bagian atas tetumbuhan yang membusuk.


Morfologi Tanaman Kakao (cocoa)


Gambar : Bagian Tanaman Kakao

Gambar : Bagian Tanaman Kakao

Tunas Air/Wiwilan
adalah tunas yang muncul pada batang utama

Tunas Air/Wiwilan adalah tunas yang muncul pada batang utama

Cabang Menggantung
adalah cabang kakao yang tumbuh mengarah kebawah.

Cabang Menggantung adalah cabang kakao yang tumbuh mengarah kebawah.

Gambar : Cabang Searah

Gambar : Cabang Searah

Gambar : Cabang Silang

Gambar : Cabang Silang

Gambar : Cabang Sepah

Gambar : Cabang Sepah


Gambar : Batang Sekunder

Gambar : Batang Sekunder

Gambar : Cabang Sakit

Gambar : Cabang Sakit

Gambar : Cabang Cacing

Gambar : Cabang Cacing

Gambar : Jorket (Jourget) / Babang Utama

Gambar : Jorket (Jourget) / Babang Utama

Gambar : Tunas Plagiotrop

Gambar : Tunas Plagiotrop

Gambar : Tunas Ortotrop

Gambar : Tunas Ortotrop


Gambar : Kulit Buah

Gambar : Kulit Buah

<aside> 📢 Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang-seling. Pada tipe criollo dan trinitario alur kelihatan jelas. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan permukaannya kasar. Sebaliknya, pada tipe forasero, permukaan kulit buah pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis, tetapi dan liat. Buah akan masak setelah berumur enam bulan. Pada saat itu ukurannya beragam, dari panjang 10 hingga 30 cm, pada kultivar dan faktor-faktor lingkungan selama perkembangan buah.

</aside>